Yesterday Tony got a message
from his friend barry, barry said that he has bought a new car and he invite Tony to come to his
house, and Tony said, “sure, I will come to your house now!!” and then Tony has
arrived at barry house, Barry asked Tony, “yo! What do you think of my new car?”
and Tony says that the new car looks cool and comfortable. After a bit of
talking, they go into the new car and drive around city. They’re look happy,
night has come and barry drove tony back to his home. Tony said, “Thank you, I’am
happy to play with you” and barry that he was happy to play along with Tony too.
WELCOME TO MY BLOG !! Please enjoy :D
Pageviews
March 27, 2014
Tugas 1 B.Inggris 2
mengubah kalimat dari direct->indirect, indirect->direct
Jim said, “I called my doctor last night”.
Jim said that He was called his doctor previous night
John said that He couldn’t afford to buy a new car then
John said, “I can’t
afford to buy a new car now”.
March 26, 2014
Tugas 2 Bahasa Indonesia 2
Berfikir Deduktif
Silogisme Kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contohnya :
Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
Akasia membutuhkan air (Konklusi) .
Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
Akasia membutuhkan air (Konklusi) .
Semua makhluk hidup membutuhkan makan
Hewan adalah makhluk hidup
Hewan membutuhkan makan
Semua siswa sma mengenakan seragam
Tito siswa smaTito mengenakan seragam
Semua hewan buas tinggal dihutan
Singa adalah hewan buas
Singa tinggal dihutan
Silogisme Hipotesis adalah jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis, dan premis minornya bersifat katagorial. Silogisme Hipotesis ini dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh :
Jika hari ini cerah, saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
Jika hari ini cerah, saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
2. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuen
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul, maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global warming ( premis minor )
Maka hutan banyak yang gundul ( kesimpulan ).
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul, maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global warming ( premis minor )
Maka hutan banyak yang gundul ( kesimpulan ).
3. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidakakan maksimal
Pembuatan karya ilmiah telah di persiapkanmaka hasil akan maksimal
4. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen
Contoh :
Bila presiden Mubarak tidak turun, Para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
Contoh :
Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
Entimen, silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
- Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
- Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Berfikir Induktif
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fakta atau gejala khusus yang di amati, lalu ditarik kesimpulan umum tentang sebagian atau seluruh gejalanya yang di amati itu.Contoh :
Metallica adalah band yang terkenal di Dunia, The Beatles merupakan band yang memiliki banyak fans dan terkenal di Dunia. A Rocket to The Moon adalah salah satu band pendatang yang terkenal di Amerika.
Analogi adalah membandingkan dua hal yang memiliki sifat sama.Cara ini berdasarkan pada sebuah asumsi bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain.
Contoh :
Deo adalah seorang mekanik handal yang masuk di sebuah perusahaan industry mesin.Deo adalah lulusan STM Berkah. Berkat dedikasi yang tinggi,perusahaan tersebut maju dengan pesat Dan ketika perusahaan tersebut membutuhkan tenaga kerja baru,mereka melihat irul yang juga lulusan dari STM Berkah yang memiliki keahlian yang juga tidak kalah dengan deo. Akhirnya, mereka merekrut irul untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Paragraf Sebab-Akibat merupakan paragraf yang menjadi sebab dahulu ditulis lalu di akhir paragraf memuat akibatnya. Paragraf sebab akibat ini merupakan salah satu contoh pola berfikir induktif. Contoh lain dari paragraf yang pola pikirnya induktif adalah Paragraf Analogi,Paragraf Generalisasi, dan Paragraf sebab-akibat.
Contoh :
Banyak sekali kasus penebangan hutan liar yang terjadi 10 tahun belakangan. Pemerintah sudah mengeluarkan berbagai aturan untuk menghukum para penebang liar. Namun faktanya penebangan liar terus terjadi sehingga merugikan banyak pihak. Akibat dari penebangan liar tanah tidak mampu menyerap air dengan baik dan juga tanah tidak adalagi yang mengikat. Olehkarena itu tiap datang musim hutan selalu terjadi bencana banjir dan juga tanah longsor.
Sumber :
http://ditaariska.blogspot.com/2013/04/silogisme-kategorial-silogisme.html
http://wawan-mawan.blogspot.com/2011/11/contoh-dan-pengertian-generalisasi.html
http://tommysyatriadi.blogspot.com/2013/05/contoh-paragraf-sebab-akibat.html
March 13, 2014
Tugas 1 Bahasa Indonesia 2#
Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi–proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Proposisi
Proposisi adalah suatu ekspresi verbal dari keputusan yang berisi pengakuan atau pengingkaran sesuatu predikat terhadap suatu yang lain, yang dapat dinilai bener atau salah.
Evidensi
Evidensi adalah semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatau fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris.
Cara Menguji Data
Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut:
Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut:
- Observasi
- Kesaksian
- Autoritas
Cara menguji fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil. Cara menguji fakta dibagi menjadi:
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil. Cara menguji fakta dibagi menjadi:
- Konsistensi
- Koherensi
Cara menguji autoritas
Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental. Dibawah ini adalah cara untuk menguji autoritas, yaitu:
Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental. Dibawah ini adalah cara untuk menguji autoritas, yaitu:
- Tidak mengandung prasangka
- Pengalaman dan pendidikan autoritas
- Kemashuran dan prestise
- Koherensi dengan kemajuan
sumber :
Subscribe to:
Posts (Atom)